Manusiatidak lagi bisa menundukkan alam, bahkan menguasai dirinya sendiri pun tidak. Segala persembahan manusia menjadi jahat di mata Tuhan, tidak ada yang bisa memuaskan kesucian-Nya, kecuali kita dimasukkan ke dalam neraka dan dihukum selamanya. Akhirnya karena kasih-Nya, Tuhan berinisiatif untuk menolong manusia. Maknaayat "Tuhan akan memberikan hidayah kepada siapapun yang Dia kehendaki dan akan menyesatkan siapapun yang Dia kehendaki"? Dalam ilmu Kalam (teologi) telah terbukti bahwa manusia memiliki ikhtiar dan kebebasan dalam melaksanakan aktivitas-aktivitasnya, dan ajaran-ajaran al-Quran pun tidak bertentangan dengan hakikat ini bahkan memberikan pembenaran Amsal16:9 (TB) Hati manusia memikir-mikirkan jalannya, tetapi TUHANlah yang menentukan arah langkahnya. Dalamkonsep ketuhanan, Allah adalah satu-satunya yang merancang dan merencanakan kelahiran manusia dan alamnya melalui suatu “tipe induk” atau a’yan thabita dalam istilah Ibn ‘Arabi. Allah juga yang memberikan informasi kepada manusia mana yang baik dan mana yang buruk, dan Allah yang berhak menghakimi manusia, apakah orang itu masuk e pelaksanaan fungsi lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugasnya. Bagian Kedua Sekretariat Pasal 5 (1) Sekretariat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, perlengkapan, penyusunan Il7Bu. Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Tuhan sudah merencanakan hidup ciptaan-Nya ketika dilahirkan ke dunia, dan memberikan hak kepada manusia untuk menentukan jalan hidupnya. namun kebanyakan manusia kepintaran menentukan jalan hidupnya sendiri dengan menggunakan pemikiran sendiri, bukannya kehendak Tuhan! Tuhan adalah Sang Perencana, dan manusia adalah sebagai pelaksananya, bukan begitu semestinya?* * *Kemungkinan ada diantara kita yang komplain atau merasa judul di atas salah tulis. Saya katakan tidak! Hal ini bisa dimaklumi karena selama ini kita memang sudah terbiasa dengan kalimat "Manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan". Dalam hal ini saya tidak membantah kebenarannya, karena memang ada kebenarannya. Tetapi beberapa hari yang lalu ketika membaca sebuah tulisan"Manusia hanya bisa merencanakan, Tuhan jualah yang menentukan" seketika itu pikiran saya langsung bereaksi dan menginspirasi melahirkan sebuah kalimat seperti judul di atas. Menurut saya kalimat "Manusia merencanakan, Tuhan yang menentukan" lebih banyak mengarah kepada kata-kata penghiburan semata ketika kita salah melangkah. Ketika manusia mulai merencanakan apa yang diinginkan dalam hidupnya dan itu tidak tercapai, lalu kita katakan Tuhan belum mengizinkan. Padahal apa yang menjadi tujuannya adalah hal yang baik dan dalam kebenaran. Oleh sebab itu saya katakan, keinginan tersebut belum sesuai rencana kita mau telah lebih luas lagi, bukankah Tuhan telah merencanakan hidup atas manusia? Semuanya tertuang dalam Firman-Firman-Nya didalam Kitab Suci dan Pengajaran-Nya melalui Para Nabi! Tuhan menginginkan manusia yang notabene adalah ciptaan-Nya untuk menjalankan kewajiban-Nya dan menjauhi larangan-Nya yang pada akhirnya bisa bisa kita saksikan pada kenyataannya, kebanyakan manusia lebih memilih untuk menentukan jalan hidupnya dengan mengindahkan Rencana - Rencana Tuhan. Lebih mengandalkan kepintaran dan logika tanpa mau menggunakan kearifan yang ia miliki. Lebih memilih menggunakan hati manusianya yang penuh kesesatan daripada menggunakan Hati Nurani, Pelita Penerang yang spesial diberikan Tuhan sebagai nakhoda kehidupan. Seharusnya kita menentukan hidup kita adalah sesuai rancangan dan rencana Tuhan untuk kita, yang apabila dilaksanakan pasti berujung apabila hidup manusia menjadi kacau, penuh permusuhan, perang di mana-mana, bencana silih berganti, itu bukanlah ketentuan Tuhan, melainkan karena manusianya hidup tidak sesuai dengan Rencana Tuhan. Rencana Tuhan adalah agar semua manusia bisa hidup damai di dunia dan bisa kembali ke surga karena itu memang layak untuk manusia yang merupakan makhluk kesayangan Tuhan. Namun entah mengapa manusia menyerobot dan berlomba-lomba memasuki neraka yang sesungguhnya dikhususkan untuk para iblis?! Sesungguhnya yang seharusnya menjadi permenungan kita adalah apakah kita telah menentukan jalan hidup sesuai dengan yang direncanakan Tuhan? Atau kita masih sibuk merencanakan hidup kita, dengan pasrah mengatakan , biarlah nanti Tuhan yang menentukan? Lihat Filsafat Selengkapnya Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Perjalanan hidup seringkali memberi kita pelajaran, tentang bagaimana mewujudkan rencana di masa depan. Sebagian dari kita mungkin berhasil mewujudkan hal itu, tetapi sebagian lagi tidak. Sadarkah kita bahwa ada tangan Tuhan yang andil dalam perencanaan tersebut? Itulah pula halnya pengalaman Dr, Yansen TP dalam memoar berjudul "Mengkhianati Keputusan Sendiri". Buku ini menceritakan perjalanan hidupnya yang tidak sesuai dengan rencana, melainkan mengikuti kehendak Tuhan. Yansen menjadi sangat paham bahwa manusia merencanakan tapi Tuhan menentukan. Sebagai seorang PNS atau sekarang disebut ASN Aparatur Sipil Negara, Yansen telah bergelut dalam birokrasi sepanjang karirnya. Karena itu, ia ingin sekali pensiun dari profesi ini dan mengisi hari tua dengan tenang bersama keluarga. Ia memutuskan untuk pensiun dini dan tidak terjun ke politik. Ternyata kedua hal itu sama sekali tidak terwujud, yang terjadi adalah kebalikannya. Dia tetap menjadi birokrat setelah menjabat sebagai Bupati Malinau dua periode. Kini Yansen TP menjadi Wakil Gubernur Kaltara, bahkan ditarik menjadi Wakil Ketua Umum Partai tidak berambisi menjadi tokoh penting di daerahnya. Namun hati nuraninya terketuk melihat ketimpangan yang terjadi karena salah urus pemimpin yang sedang menjabat. Ia teringat pepatah yang mengatakan "Jika orang baik tidak tampil, maka orang jahat yang akan tampil."Mungkin ini yang disebut Vox Populi Vox Dei, "Suara rakyat adalah suara Tuhan" . Rakyat yang memilih agar keadaan membaik. Tentu saja ia tidak menyia-nyiakan amanah tersebut, kepercayaan rakyat membuat dia terpilih sebagai Wakil Gubernur keberhasilan Yansen memimpin, tidak lepas dari pengaruh orang yang menjadi idolanya, yaitu ayahnya sendiri. Samuel Tipa Padan. Sang ayah adalah guru yang berdedikasi dan juga petani yang tekun. Samuel TP mengajarkan disiplin yang ketat sejak Yansen masih kanak-kanak. Pukul dini hari, Yansen sudah diajak ke kebun. Ia diberi tanggung jawab mengelola kebunnya sendiri. Setelah matahari terbit, pulang dan ikut membereskan pekerjaan rumah. Lalu, Yansen mandi dan pergi ke lain yang menginspirasi Yansen TP adalah bapak bangsa yang cerdas dan bijaksana dalam menangani konflik. Kemudian juga mantan presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, yang memberikan motivasi untuk membangun sisi lain, Yansen TP juga giat menggerakkan literasi. Dia adalah pembaca buku. Yansen banyak belajar dari buku-buku yang dibacanya. Buku yang paling memengaruhi pemikirannya adalah "Small is beautiful" karya EF Schumacher. Selain itu, buku "Bonum Commune" karya Niccolo machiavelli. Yansen yakin literasi salah satu kunci mencerdaskan bangsa. 1 2 Lihat Sosbud Selengkapnya

manusia merencanakan tuhan yang menentukan